Selasa, 22 Januari 2013

Karya Tulis BEM-J MD UIN Sunan Gunung Dajti Bandung


Manajemen Organisasi Islam

            Berbicara tentang sebuah pengetahuan (untuk dipandang sebagai sebuah ilmu) akan lebih tepat kiranya bila pembicaraan tersebut dimulai melalui pendekatan filosofis. Maksud dari pendekatan tersebut tentunya dengan harapan  pembahasaan akan lebih menyeluruh dan mendalam sehingga apa yang dicari dari pembahasan tersebut akan lebih mudah untuk didapatkan. Begitu pula halnya dengan pembicaraan kita tentang manajemen organisasi Islam (dalam pembahasan selanjutnya kita singkat dengan MOI).

            Dalam pembicaraan tentang MOI kita mulai dengan pendekatan ontologi, epistemologi dan aksiologi, sebuah pembahasan yang umum bila membicarakan sesuatu dengan pendekatan filosofi. Pembicaraan ontologi MOI akan lebih mengarah kepada definisi-definisi atau pengertian-pengertian dari MOI. Epistemologi akan berbicara tentang bagaimana MOI dilakukan dan hal ini akan berhubungan dengan metode-metode MOI itu sendiri (lebih bersifat aplikatif). Sedangkan pembahasan tentang aksiologi MOI akan lebih berhubungan dengan nilai guna dari MOI itu sendiri, atau lebih sederhana dapat diartikan sebagai sebuah pertanyaan “untuk apa MOI ada dan dilakukan ?”.

Memang sulit bila kita berbicara tentang sebuah definisi atau pengertian, termasuk dalam hal ini mengenai definisi MOI. Hal ini dapat terjadi karena bila berbicara tentang definisi pada akhirnya akan melahirkan sejumlah definisi yang cenderung dipengaruhi oleh orang yang memberikan definisi tersebut. Namun demikian dalam pembahasan MOI mau tidak mau kita perlu terlebih dahulu membuat sebuah definisi tentang MOI. Hal ini dapat dimungkinkan karena begitu sedikitnya (kalau tidak boleh dikatakan tidak ada) literatur-literatur  yang membahas tentang pengertian dari MOI secara utuh. Adapun definisi MOI dalam ikhtisar ini lebih kepada pengadopsian penggalan kata dari kata-kata Manajemen Organisasi Islam yang diambil dari pengertian-pengertian yang telah ada mengenai manajemen, organisasi dan Islam.

Sudah terlalu banyak para ahli yang membuat pengertian tentang manajemen, namun demikian dalam ikhtisar ini kita mencoba untuk mengambil salah satu pengertian dari manajemen dengan tidak merendahkan pengertian-pengertian manajemen yang dibuat oleh para ahli yang lain. Dalam ikhtisar ini manajemen diartikan sebagai sebuah proses perencanaan, memimpin dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dengan mempergunakan sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran organisasi yang telah ditetapkan.
Sedangkan pengertian organisasi dapat diartikan sebagai dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran yang spesifik atau sejumlah sasaran. Sedangkan Sasaran itu sendiri adalah tujuan yang diusahakan untuk dicapai oleh organisasi yang seringkali mempunyai lebih dari satu sasaran. Dari pengertian ini maka ada beberapa unsur yang menjadi elemen dasar dari sebuah organisasi, yaitu : 
1.    Adanya kerjasama;
2.    Adanya struktur yang mengatur kerjasama;
3.    Adanya sasaran yang menjadi tujuan dilakukannya sebuah kerjasama.   
Sedangkan untuk membedakan organisasi Islam dengan organisasi non Islam lebih kepada perbedaan sasaran dan tujuan dari organisasi. Organisasi Islam dalam tujuannya lebih menekankan organisasi sebagai salah satu media atau alat untuk merealisasikan nilai-nilai ajaran agama (Islam) dalam berbagai dimensi kehidupan. Dalam pandangan ini maka agama secara umum sering dimaksudkan sebagai ‘sistem kepercayaan, ibadah, perilaku, dan lain-lain yang di dalamnya terkandung aturan (kode etik) dan filosofi. Tetapi Islam, selain sesuai dengan definisi tersebut, juga merupakan tatanan sosial dan sekaligus kode kehidupan yang lengkap. Dalam pandangan Islam, agama-agama Nasrani dan Yahudi juga memiliki tatanan sosial namun tidak selengkap dan seutuh Islam.  
Pengertian-pengertian dari penggalan kata-kata dari manajemen organisasi Islam, maka dapat ditarik suatu definisi tentang MOI, yaitu   :
proses perencanaan, memimpin dan mengendalikan pekerjaan anggota pada sebuah organisasi yang dalam tujuannya lebih menekankan organisasi tersebut sebagai salah satu media atau alat untuk merealisasikan nilai-nilai ajaran agama (Islam) dalam berbagai dimensi kehidupan dengan mempergunakan sumber daya organisasi tersebut untuk mencapai sasaran organisasi yang telah ditetapkan.

Sebagai salah satu elemen dasar dari organisasi Islam, maka sasaran dalam implementasinya memerlukan aspek-aspek lain dalam hal ini fungsi-fungsi manajemen (seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan) dan unsur-unsur manajemen (seperti sumber daya manusia dan lain sebagainya) dengan berbagai fungsi dan peranannya dalam membuat sebuah langkah manajemen dalam sebuah organisasi Islam. Dalam tataran inilah epistimologi MOI dibicarakan, yaitu bagaimana sesungguhnya manajemen diterapkan dalam sebuah organisasi Islam, tentunya dengan berbagai penjelasan-penjelasan yang lebih spesifik dari fungsi dan unsur manajemen dalam organisasi Islam.
Ketika berbicara tentang sebuah proses dari manajemen dalam organisasi Islam, dalam hal ini penerapan fungsi-fungsi manajemen oleh dan dengan mempergunakan unsur-unsur manajemen, maka  semua itu akan mengarah kepada suatu tujuan untuk menguraikan nilai guna dari adanya MOI, maka di sini kita akan berbicara tentang aksiologi dari MOI itu sendiri.
Penerapan fungsi-fungsi manajemen oleh dan dengan mempergunakan unsur-unsur manajemen dalam organisasi Islam tersebut secara sederhana mempunyai manfaat terciptanya nilai-nilai efektifitas dan efisiensi dalam proses operasional organisasi Islam dalam mewujdkan tujuan dan sasarannya. Dalam hal ini pengertian efektif dapat diartikan sebagai langkah-langkah dari MOI untuk melakukan sesuatu yang tepat, maka dalam tataran ini akan berhubungan dan berbicara tentang proyeksi organisasi Islam akan diarahkan kemana (sasarannya siapa). Sedangkan pengertian efesiensi dapat diartikan sebagai langkah-langkah dari MOI untuk melakukan sesuatu dengan tepat, maka dalam tataran ini akan berhubungan dan berbicara tentang in put dan out put yang dibutuhkan oleh MOI.

Untuk lebih jelasnya mengenai kajian  teoritis MOI melalui pendekatan filosofis dapat dilihat di bawah ini :

ONTOLOGI MOI

ELEMEN DASAR ORGANISASI

· KERJASAMA
· STRUKTUR
· SASARAN 

EPISTIMOLOGI MOI


FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
·  PERENCANAAN
·  PENGORGANISASIAN
·  PENGGERAKAN
·  PENGAWASAN
UNSUR-UNSUR

AKSIOLOGI MOI


TERCIPTANYA NILAI-NILAI YANG DIHARAPKAN  DENGAN EFEKTIF DAN EFISIEN 

0 komentar:

Posting Komentar

Alangkah Baiknya anda meninggalkan komentar setelah membaca postingan ini