Menag Minta Pembimbing Haji
Produktif dan Kreatif
Medan (Pinmas) —- 30/08/2013, Pembimbing jamaah
haji Indonesia diharap memimpin rombongan jamaahnya sesuai aturan dan mampu
secara kreatif mengadakan kegiatan produktif selama berlangsungnya musim haji
di tanah suci.
Hal itu dikemukakan Menteri Agama
(Menag) Suryadharma Ali saat memberi pengarahan untuk 100 pembimbing haji dari
lima provinsi se Sumatera pada acara Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji di
gedung Asrama Haji Medan, Sumatera Utara, Kamis (29/08) malam. Acara tersebut
dihadiri Dirjen Bimas Islam Kemenag Abdul Djamil, Staf Khusus Menag Ermalena,
Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sumatera Utara, Abdurrahim, anggota Komisi VIII DPR
Hasrul Azwar.
“Dengan sertifikasi ini para
pembimbing haji dapat lebih memahami dan melaksanakan kegiatan haji sesuai
aturan berhaji. Untuk itu, kami harap pembimbing juga mampu kreatif membimbing
jamaahnya,” kata Menag.
Menag mencontohkan, tempat
pemondokan jamaah di mana terdapat gedung yang dihuni ratusan hingga ribuan
jamaah dapat dimanfaatkan para pembimbing haji untuk saling berkordinasi
membimbing jamaahnya secara produktif. “Nah, di sini pembimbing hendaknya
kreatif,misalnya dapat memberi pengajaran tentang pelajaran fiqih dan pembacaan
Al-Qur’an. Sebab tidak semua jamaah dapat mengaji AL-Qur’an. Jadi pembimbing
dapat menjadikan pemondokan jamaah itu semacam pesantren kilat,” kata Menag.
Dikatakan Menag, kegiatan produktif
semacam itu dapat meminimalisir aktivitas jamaah haji
Indonesia yang hobi atau suka berbelanja di pusat perbelanjaan di Arab Saudi. “Kegiatan kreatif dan produktif dapat mengurangi aktivitas jamaah kita yang konsumtif dan hobi berbelanja pada musim haji,” sindir Menag.
Indonesia yang hobi atau suka berbelanja di pusat perbelanjaan di Arab Saudi. “Kegiatan kreatif dan produktif dapat mengurangi aktivitas jamaah kita yang konsumtif dan hobi berbelanja pada musim haji,” sindir Menag.
Menag juga mengingatkan,
penyelenggaraan ibadah haji bukan sekadar masalah teknis seperti pelayanan
paspor, pemondokan,tranportasi, katering, penerbangan, dan lain lain. Sebab
yang utama dan perlu diperhatikan adalah masalah ibadahnya sendiri guna
mencapai kemabruran beribadah haji.
Dalam kesempatan itu, Menag
mengungkapkan rasa syukurnya karena tahun ini Indonesia ,mendapat penghargaan
terbaik dalam penyelenggaraan haji dunia oleh The World Hajj and Umrah
Convention di London, Inggris beberapa bulan lalu.
Terkait dengan penyelenggaraan
program sertifikasi bagi pembimbing haji, Anggota Komisi VIII DPR Hasrul Azwar
menyatakan apresiasinya terhadap langkah Kemenag ini. “Program sertifikasi bagi
pembimbing haj merupakan langkah terobosan positif Kemenag dalam meningkatkan
kualitas pembimbing haji agar lebih baik. Setahu saya, ini pertama kali di
Indonesia yang diselenggarakan di Medan” ungkap Hasrul.
Indonesia yang diselenggarakan di Medan” ungkap Hasrul.
Pelaksanaan sertifikasi pembimbing
haji diikuti 100 peserta KBIH dari lima provinsi se Sumatera. Menurut Kakanwil
Kemenag Provinsi Sumatera Utara, Abdurrahim, kegiatan sertifikasi pembimbing
haji itu dalam rangka menjalankan program Kemenag pusat guna meningkatkan
pelayanan bagi jamaah haji. “Animo masyarakat terus meningkat. Daftar tunggu
jamaah haji di Sumatera Utara mencapai 10 tahun dengan jumlah jamaah terdaftar
mencapai 80 ribuan,” terang Abdurrahim. (bay)