Rabu, 04 September 2013

Menag Minta Pembimbing Haji Produktif dan Kreatif



Menag Minta Pembimbing Haji Produktif dan Kreatif

        Medan (Pinmas) —- 30/08/2013, Pembimbing jamaah haji Indonesia diharap memimpin rombongan jamaahnya sesuai aturan dan mampu secara kreatif mengadakan kegiatan produktif selama berlangsungnya musim haji di tanah suci.
         Hal itu dikemukakan Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali saat memberi pengarahan untuk 100 pembimbing haji dari lima provinsi se Sumatera pada acara Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji di gedung Asrama Haji Medan, Sumatera Utara, Kamis (29/08) malam. Acara tersebut dihadiri Dirjen Bimas Islam Kemenag Abdul Djamil, Staf Khusus Menag Ermalena, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sumatera Utara, Abdurrahim, anggota Komisi VIII DPR Hasrul Azwar.

         “Dengan sertifikasi ini para pembimbing haji dapat lebih memahami dan melaksanakan kegiatan haji sesuai aturan berhaji. Untuk itu, kami harap pembimbing juga mampu kreatif membimbing jamaahnya,” kata Menag.
         Menag mencontohkan, tempat pemondokan jamaah di mana terdapat gedung yang dihuni ratusan hingga ribuan jamaah dapat dimanfaatkan para pembimbing haji untuk saling berkordinasi membimbing jamaahnya secara produktif. “Nah, di sini pembimbing hendaknya kreatif,misalnya dapat memberi pengajaran tentang pelajaran fiqih dan pembacaan Al-Qur’an. Sebab tidak semua jamaah dapat mengaji AL-Qur’an. Jadi pembimbing dapat menjadikan pemondokan jamaah itu semacam pesantren kilat,” kata Menag.
              Dikatakan Menag, kegiatan produktif semacam itu dapat meminimalisir aktivitas jamaah haji
Indonesia yang hobi atau suka berbelanja di pusat perbelanjaan di Arab Saudi. “Kegiatan kreatif dan produktif dapat mengurangi aktivitas jamaah kita yang konsumtif dan hobi berbelanja pada musim haji,” sindir Menag.
            Menag juga mengingatkan, penyelenggaraan ibadah haji bukan sekadar masalah teknis seperti pelayanan paspor, pemondokan,tranportasi, katering, penerbangan, dan lain lain. Sebab yang utama dan perlu diperhatikan adalah masalah ibadahnya sendiri guna mencapai kemabruran beribadah haji.
Dalam kesempatan itu, Menag mengungkapkan rasa syukurnya karena tahun ini Indonesia ,mendapat penghargaan terbaik dalam penyelenggaraan haji dunia oleh The World Hajj and Umrah Convention di London, Inggris beberapa bulan lalu.
         Terkait dengan penyelenggaraan program sertifikasi bagi pembimbing haji, Anggota Komisi VIII DPR Hasrul Azwar menyatakan apresiasinya terhadap langkah Kemenag ini. “Program sertifikasi bagi pembimbing haj merupakan langkah terobosan positif Kemenag dalam meningkatkan kualitas pembimbing haji agar lebih baik. Setahu saya, ini pertama kali di
Indonesia yang diselenggarakan di Medan” ungkap Hasrul.
       Pelaksanaan sertifikasi pembimbing haji diikuti 100 peserta KBIH dari lima provinsi se Sumatera. Menurut Kakanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara, Abdurrahim, kegiatan sertifikasi pembimbing haji itu dalam rangka menjalankan program Kemenag pusat guna meningkatkan pelayanan bagi jamaah haji. “Animo masyarakat terus meningkat. Daftar tunggu jamaah haji di Sumatera Utara mencapai 10 tahun dengan jumlah jamaah terdaftar mencapai 80 ribuan,” terang Abdurrahim. (bay)